Twivortiare – Menggali Cinta yang Hilang Melalui Pertempuran Emosional dan Kesempatan Kedua
Twivortiare, yang disutradarai oleh Benni Setiawan dan diadaptasi dari novel karya Ika Natassa, hadir sebagai salah satu drama romantis yang memperkenalkan dinamika kompleks dalam hubungan suami istri yang sudah bercerai.
Melalui interpretasi yang menarik dan bintang-bintang yang kuat, film ini membawa penonton ke dalam perjalanan emosional sepasang mantan suami istri yang berusaha menemukan cinta mereka kembali. Dalam artikel REVIEW FILM INDONESIA kita akan membahas lebih banyak flim Drama Romantis lainnya.
Sinopsis Film Twivortiare
Twivortiare berfokus pada hubungan antara Beno Wicaksono (diperankan oleh Reza Rahadian) dan Alexandra Rhea (diperankan oleh Raihaanun). Mereka adalah sepasang suami istri yang memutuskan untuk bercerai setelah dua tahun menjalani pernikahan yang penuh dengan konflik dan ketidakbahagiaan. Meskipun telah bercerai, Beno dan Alex masih menyimpan perasaan cinta yang mendalam satu sama lain. Alex berusaha untuk move on dengan menjalin hubungan baru bersama Deni (Denny Sumargo), namun takdir mempertemukan mereka kembali.
Dalam perjalanan cerita, Beno dan Alex mencoba untuk membangun kembali hubungan mereka. Mereka berjanji untuk belajar saling memahami, namun permasalahan yang sama dari masa lalu kembali muncul ketika Beno terfokus pada pekerjaannya sebagai dokter, sementara Alex harus mengatasi berbagai tekanan dari pekerjaan dan kehidupannya. Cerita ini menggambarkan bagaimana hubungan emosional sulit dipadamkan, dan bagaimana cinta dapat muncul kembali dalam situasi yang tak terduga.
Tema dan Pesan Moral
Tema utama dalam Twivortiare adalah tentang cinta yang teruji oleh waktu dan situasi. Film ini menunjukkan bahwa pernikahan tidak hanya membutuhkan cinta, tetapi juga kemampuan untuk saling memahami dan berkompromi. Ketika Beno dan Alex berusaha untuk rujuk, mereka harus berhadapan dengan sifat egois dan kesibukan masing-masing yang dapat mengganggu harmonisasi hubungan.
Pesan moral yang dapat diambil dari film ini adalah pentingnya komunikasi dalam sebuah hubungan. Konflik yang dialami oleh Beno dan Alex menunjukkan bahwa ketidakmampuan mereka untuk berbicara secara terbuka mengenai perasaan dan keinginan masing-masing menjadi penyebab utama keretakan hubungan mereka. Film ini mengingatkan penonton bahwa cinta sejati membutuhkan kerja keras, pengertian, dan kadang harus menghadapi kenyataan yang sulit.
Karakter dan Penampilan
Karakter dalam Twivortiare sangat kompleks dan menjadikan film ini menarik untuk ditonton. Reza Rahadian sebagai Beno memainkan perannya dengan baik sebagai suami yang berjuang menghadapi tuntutan pekerjaannya dan perasaannya terhadap Alex. Penampilannya mampu menonjolkan nuansa emosional karakter, meskipun beberapa kritikus mencatat bahwa ia tidak menunjukkan variasi emosi yang sama seperti dalam film sebelumnya, Critical Eleven.
Raihaanun sebagai Alex juga memberikan penampilan yang mengesankan, dengan kemampuan untuk menampilkan berbagai emosi yang dirasakan seorang wanita yang berjuang dalam pernikahan. Chemistry antara Reza dan Raihaanun menjadi salah satu daya tarik utama film ini, di mana penonton merasakan ketegangan dan pengharapan saat mereka berusaha untuk kembali bersama. Karakter pendukung seperti Adrian (Arifin Putra) dan Deni (Denny Sumargo) juga menambah kedalaman cerita, memberikan perspektif tentang cinta dan pengorbanan dalam hubungan.
Baca Juga: Matt & Mou – Sebuah Kisah Persahabatan dan Perasaan yang Terpendam
Sinematografi dan Visual
Sinematografi dalam Twivortiare ditangani dengan baik oleh Yudi Datau, yang berhasil menangkap nuansa emosional yang mendalam dalam setiap adegan. Penggunaan warna dan pencahayaan memberi efek yang mendukung cerita. Menciptakan suasana yang hangat pada momen-momen romantis dan tegang saat konflik muncul.
Adegan-adegan yang diambil di berbagai lokasi, termasuk suasana perkotaan yang dinamis. Menambah visual menarik yang mencerminkan kehidupan karakter yang sibuk dan ambisius. Di beberapa bagian, penggunaan flashback memberikan konteks tambahan tentang masa lalu Beno dan Alex. Meskipun beberapa penonton mungkin merasa bingung dengan alur cerita yang tidak selalu jelas terpisah antara masa lalu dan masa kini.
Musik dan Suara
Musik dan suara dalam film Twivortiare memainkan peran penting dalam mendukung suasana emosional cerita. Soundtrack utama, Kembali Ke Awal yang dinyanyikan oleh Glenn Fredly. Berhasil menyentuh hati penonton dan merepresentasikan perasaan kedua karakter utama yang ingin memperbaiki hubungan mereka. Skoring yang dihasilkan oleh Tya Subiakto Satrio menambah kekuatan naratif film ini, membuat momen-momen dramatis menjadi lebih mendalam dan mengena.
Selain itu, efek suara yang dirancang dengan baik membantu menciptakan atmosfer yang sesuai dengan konflik dan kerinduan antara Beno dan Alex. Secara keseluruhan, kombinasi musik dan suara berkontribusi signifikan terhadap pengalaman menonton, menjadikan film ini lebih mengesankan dan penuh emosi
Kelemahan dan Kritik
Meskipun Twivortiare menawarkan banyak kualitas, film ini juga menghadapi beberapa kritik. Salah satu kelemahan yang sering disebutkan adalah alur cerita yang terasa repetitif dan terjebak pada konflik yang sama tanpa perkembangan yang signifikan. Banyak penonton merasakan bahwa kisah cinta dan konflik antara Beno dan Alex terkadang terasa monoton. Terutama saat hubungan mereka sering kali kembali ke masalah yang sama tanpa penjelasan yang memadai.
Beberapa kritik juga diarahkan kepada skrip yang dianggap kurang kuat dan tak seimbang dalam menyajikan elemen-elemen dari kedua novel yang diadaptasi. Walaupun chemistry antara para pemeran utama kuat. Plot yang tidak konsisten dapat mengurangi daya tarik keseluruhan film dan membuat penonton merasa kurang tertarik untuk mengikuti cerita.
Penerimaan dan Kesuksesan
Film Twivortiare telah menerima beragam reaksi dari penonton dan kritikus, yang sebagian besar berkisar pada tema perceraian dan hubungan antarpribadi. Cerita yang menyentuh tentang usaha pasangan untuk memahami satu sama lain setelah bercerai menarik perhatian banyak orang . Terutama mereka yang telah membaca novel aslinya karya Ika Natassa. Namun, meskipun ada apresiasi terhadap akting para pemeran, beberapa penonton merasa bahwa film ini tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Terutama dalam hal penggambaran karakter dan alur cerita.
Dalam hal komersial, Twivortiare menunjukkan kinerja yang cukup baik di box office. Menarik audiens dengan cerita yang relatable dan tema yang mendalam. Keberhasilan film ini dapat dilihat dari jumlah penonton yang signifikan dan ulasan positif yang datang setelah perilisannya. Para pemeran bintang seperti Reza Rahadian dan Raihaanun juga membantu menarik perhatian lebih terhadap film ini. Sehingga meningkatkan jumlah penonton yang menikmati tayangan.
Kesimpulan
Film Twivortiare adalah perjalanan emosional tentang cinta yang teruji oleh waktu dan konflik. Meskipun menghadapi beberapa kritik terkait alur cerita yang repetitif dan penulisan yang kurang kuat. Film ini berhasil menawarkan penampilan yang memukau dari para pemeran utama dan musik yang mendalam. Dengan membawa tema tentang pentingnya komunikasi dalam hubungan. Film ini berhasil menggugah perasaan penonton dan memberikan refleksi tentang cinta dan pernikahan.
Meskipun ada aspek yang bisa ditingkatkan. Twivortiare tetap menjadi salah satu film romantis yang layak ditonton, terutama bagi mereka yang menyukai kisah cinta dengan latar belakang yang lebih realistis. Buat anda yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang film-film lainnya? Anda bisa mengunjungi artikel kami hanya dengan klik link yang satu ini k-drama.id.