The Call, Ketegangan Dalam Film Horor Korea yang Mencekam
The Call adalah salah satu film horor-thriller Korea Selatan yang berhasil mencuri perhatian penonton internasional sejak perilisannya di tahun 2020.
Disutradarai oleh Lee Chung-hyun, film ini tidak hanya menampilkan elemen horor supranatural, tetapi juga membungkus ceritanya dengan konsep perjalanan waktu yang unik dan penuh ketegangan. REVIEW FILM INDONESIA akan membahas lebih dalam lagi mengenai film horor The Call.
Sinopsis Singkat: Telepon dari Masa Lalu
Film The Call mengikuti kisah Seo-yeon, seorang wanita muda yang kembali ke rumah masa kecilnya setelah ibunya jatuh sakit. Saat ia menetap di rumah tua tersebut, Seo-yeon menemukan sebuah telepon rumah lama. Secara misterius, telepon itu menghubungkannya dengan seorang wanita bernama Young-sook, yang ternyata hidup 20 tahun di masa lalu.
Percakapan awal yang tampak biasa mulai berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan saat Seo-yeon dan Young-sook mulai mengungkap kisah masing-masing. Seo-yeon membantu Young-sook menghindari nasib buruk, namun tindakannya malah memicu rangkaian peristiwa yang mengubah masa lalu — dan secara tidak langsung, masa depan Seo-yeon juga berubah drastis. Dari sinilah teror dimulai.
Atmosfer Horor Psikologis yang Kuat
The Call bukanlah film horor dengan hantuan atau jumpscare berlebihan, melainkan horor psikologis yang membangun rasa takut melalui tekanan mental, ketegangan emosional, dan perubahan realitas yang mengejutkan. Nuansa suram, pencahayaan redup, dan rumah tua yang menjadi latar utama menciptakan suasana mencekam sejak awal film.
Salah satu kekuatan film ini adalah bagaimana sutradara berhasil menyisipkan elemen ketakutan yang datang secara perlahan tapi konsisten. Perubahan kecil yang terjadi karena interaksi antar waktu terasa sangat mengganggu, terutama ketika masa lalu mulai mengontrol masa kini.
Baca Juga: Serunya Petualangan Animasi Ruby Gillman, Kraken yang Keren Abis!
Akting Jeon Jong-seo: Penjahat yang Paling Mengganggu
Meskipun Park Shin-hye tampil solid sebagai protagonis yang tersiksa, bintang utama film ini adalah Jeon Jong-seo, yang memerankan Young-sook. Karakter ini adalah antagonis yang kompleks dan mengerikan, berubah dari gadis yang teraniaya menjadi sosok psikopat yang manipulatif.
Transformasi karakter Young-sook dari korban menjadi pelaku kekerasan membuat penonton merasa tidak nyaman dan tertekan. Jeon Jong-seo berhasil menghidupkan karakter tersebut dengan sangat intens, hingga membuat banyak penonton menyebutnya sebagai salah satu villain terbaik dalam film Korea.
Alur Cerita yang Tidak Terduga dan Penuh Twist
Salah satu daya tarik utama The Call adalah alur ceritanya yang tidak mudah ditebak. Film ini memanfaatkan konsep butterfly effect, di mana perubahan kecil di masa lalu dapat menyebabkan dampak besar di masa depan. Ketika Seo-yeon mencoba memperbaiki kehidupannya dengan mengubah masa lalu, konsekuensi yang ia hadapi justru semakin berbahaya.
Plot twist yang disajikan film ini membuat penonton harus benar-benar memperhatikan setiap detail. Pergantian waktu yang cepat dan perubahan latar secara mendadak menciptakan efek yang menegangkan sepanjang film. Dan ending-nya? Sangat mengejutkan, hingga memicu banyak teori dari penonton.
Kenapa The Call Wajib Ditonton Pecinta Horor dan Thriller
The Call berhasil memadukan horor, thriller, dan fiksi ilmiah dalam satu film yang solid dan menegangkan. Tidak hanya memberikan ketakutan secara visual, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan moral: bagaimana jika kita bisa mengubah masa lalu? Apakah itu akan memperbaiki atau justru menghancurkan segalanya?
Film ini juga mendapatkan pujian internasional karena eksekusinya yang rapi dan kualitas produksi yang tinggi. Bagi penggemar genre horor dan thriller dengan alur cerdas serta karakter yang kuat, The Call adalah pilihan wajib tonton.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai film horor hanya di REVIEW FILM INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari decode.uai.ac.id
- Gambar Kedua dari decode.uai.ac.id
