Sweet 20 – Sebuah Kisah Kesempatan Kedua dalam Cinta dan Keluarga
Sweet 20, yang disutradarai oleh Ody C. Harahap, disajikan sebagai sebuah drama komedi romantis musikal yang menarik perhatian penonton Indonesia.
Diadaptasi dari film Korea Miss Granny, Sweet 20 mengisahkan tentang seorang nenek berusia 70 tahun bernama Fatmawati yang memperoleh kesempatan kedua untuk menghidupkan kembali masa mudanya. Dalam ulasan ini, akan dibahas secara mendalam sinopsis, tema, karakter, visual, musik, dan penerimaan film ini. Dalam artikel REVIEW FILM INDONESIA kita akan membahas lebih banyak flim Drama lainnya.
Sinopsis Film
Film ini mengisahkan tentang Fatmawati, yang diperankan oleh Niniek L. Karim, seorang nenek berusia 70 tahun yang cerewet. Dia tinggal dengan putranya, Aditya (Lukman Sardi), menantunya Salma (Cut Mini), dan dua cucunya, Juna (Kevin Julio) dan Luna (Alexa Key). Fatmawati sering kali mengatur kehidupan anak dan cucunya, membuat Salma merasa tertekan sekaligus tidak betah. Terlebih lagi, Salma yang sakit memberikan ultimatum kepada Aditya untuk mengirimkan ibunya ke panti jompo.
Kecewa mendengar rencana anaknya, Fatmawati pergi ke sebuah studio foto tua bernama Forever Young, di mana dia berharap untuk mengambil foto terakhirnya. Tanpa diduga, setelah sesi foto, Fatmawati tiba-tiba berubah menjadi sosok muda berusia 20 tahun dengan identitas baru sebagai Mieke Wijaya (Tatjana Saphira). Film ini berfokus pada perjalanan Mieke yang berusaha menjalani hidup barunya sambil menyimpan rahasia tentang usianya yang sebenarnya.
Tema dan Pesan Moral
Tema utama film Sweet 20 berfokus pada kesempatan kedua dalam hidup dan peran keluarga. Melalui transformasi Fatmawati menjadi Mieke, film ini menyoroti bagaimana seseorang bisa mendapatkan pandangan baru tentang kehidupan ketika mengalami perubahan drastis. Film ini juga menggambarkan pentingnya menghargai setiap tahap kehidupan, termasuk usia tua, yang sering kali dianggap sebagai waktu untuk mundur dari kegiatan aktif.
Pesan moral yang terkandung dalam film ini adalah bahwa meskipun seseorang berusaha mengubah nasibnya, akhirnya hubungan family dan pengertian akan pentingnya saling menghargai antarkeluarga adalah yang terpenting. Fatmawati, meskipun dalam tubuh muda, tetap kerap terjebak dalam sifat-sifat lamanya, menunjukkan bahwa karakter sejati tidak seharusnya diubah oleh penampilan fisik yang baru.
Karakter dan Penampilan
Dalam film ini, karakter Fatmawati yang diperankan oleh Niniek L. Karim menunjukkan sisi-sisi humoris sekaligus emosional yang sangat mendalam. Fatmawati adalah sosok yang penuh perhatian, tetapi terkadang terlalu dominan, menciptakan ketegangan di dalam keluarganya. Penampilan Niniek berhasil menghidupkan karakter dengan baik, menampilkan kepribadian yang kompleks.
Tatjana Saphira sebagai Mieke Wijaya, versi muda Fatmawati, juga berhasil menyampaikan dinamika kontradiktif antara kegembiraan remaja dan kebijaksanaan seorang nenek. Kedua aktris ini menunjukkan chemistry yang luar biasa, yang membuat penonton merasa terhubung dengan perjalanan emosional mereka.
Karakter-karakter pendukung seperti Aditya, Salma, dan Juna memberikan warna tambahan pada cerita. Penampilan mereka memperkuat tema keluarga dan tantangan yang dihadapi, menjadikan film ini tidak hanya sebatas komedi, tetapi juga drama keluarga yang mendalam.
Baca Juga: Twivortiare: Menggali Kedalaman Cinta dan Pertikaian dalam Pernikahan!
Cinematografi dan Visual
Cinematografi Sweet 20 yang dikerjakan oleh Padri Nadeak memberikan sentuhan visual yang menarik. Film ini menggunakan pengambilan gambar yang beragam, dari suasana di rumah Fatmawati yang hangat hingga keindahan studio foto tua tempat keajaiban terjadi. Penggunaan warna cerah mencerminkan semangat muda yang kembali muncul dalam diri Fatmawati.
Salah satu aspek menarik adalah bagaimana film ini berhasil membangun perbedaan antara penampilan tua yang dihadapi Fatmawati dan penampilan mudanya sebagai Mieke. Hal ini ditampilkan melalui teknik makeup dan kostum yang efektif, memberi nuansa kontras yang jelas.
Visual yang dipilih mendukung narasi dengan baik, membawa penonton ke dalam dunia yang penuh warna dan kehidupan, serta memberikan suasana nostalgia yang kuat. Misalnya, pengambilan gambar saat Mieke tampil di atas panggung menciptakan momen yang mengesankan dan menghibur.
Musik dan Suara
Musik dalam Sweet 20 juga menjadi elemen yang sangat penting. Dengan sejumlah lagu yang dinyanyikan oleh Tatjana Saphira, film ini menawarkan kombinasi antara musik pop modern dan nuansa dangdut tradisional yang memiliki pangsa besar di hati masyarakat Indonesia. Lagu-lagu seperti Meraih Asa, yang ditulis oleh Upi dan Tony, menjadi penanda emosi dan perjalanan karakter di sepanjang film.
Tata suara yang dikerjakan dengan baik memperkaya pengalaman menonton. Musik pengiring yang tepat waktu dan nada yang energik menambah suasana gembira. Terutama dalam adegan-adegan kunci di mana Mieke tampil bersama band cucunya. Kombinasi antara suara dan visual dalam film ini menghadirkan pengalaman audio-visual yang imersif. Membuat penonton terhubung dengan emosi karakter secara lebih mendalam.
Kelemahan dan Kritik
Walaupun Sweet 20 mendapatkan banyak pujian, ada beberapa kritik yang muncul terhadap film ini. Beberapa penonton berpendapat bahwa alur cerita terkadang terkesan terlalu bertele-tele dan dapat diprediksi. Melihatnya sebagai remake yang mengikuti jejak film aslinya tanpa banyak improvisasi. Beberapa elemen humor juga dinilai tidak selalu berhasil dalam memberikan tawa yang diharapkan. Meskipun ada juga yang merasa humor tersebut alami dan menyegarkan.
Kritik lainnya datang dari aspek karakter, di mana beberapa penonton merasa ada kekurangan dalam pengembangan karakter pendukung yang sering kali hanya berfungsi sebagai latar untuk Fatmawati atau Mieke. Ini bisa membuat penonton merasa kurang terhubung dengan beberapa karakter yang ada dalam film.
Penerimaan dan Kesuksesan
Sweet 20 dirilis pada 25 Juni 2017, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri dan sukses besar di box office. Meraih lebih dari 1 juta penonton dalam waktu singkat. Film ini sukses menarik perhatian penonton dengan paduan kisah yang menghibur dan tema yang menyentuh.
Film ini juga diakui di berbagai festival film, mendapatkan 9 nominasi Festival Film Indonesia 2017. Walaupun tidak berhasil memenangkan penghargaan di setiap kategori. Namun, Sweet 20 berhasil lebih unggul dalam ajang Piala Maya 2017 dengan 14 nominasi dan memenangkan penghargaan untuk Tata Kostum dan Tata Makeup.
Secara keseluruhan, film ini berhasil mencuri perhatian penonton dengan memainkan emosi dan menghadirkan humor yang wajar. Beberapa kritikus menyebutnya sebagai film yang layak dirayakan dan mampu menyampaikan pesan penting tentang keluarga dan cinta.
Kesimpulan
Film Sweet 20 berhasil mengemas tema keluarga dan kesempatan kedua dalam bentuk yang menghibur dan mendidik. Melalui sinematografi yang menarik, visual yang memikat, serta perpaduan musik yang pas, film ini tidak hanya sekadar hiburan. Tetapi juga pesan mendalam mengenai pentingnya menghargai relasi keluarga.
Dengan akting luar biasa dari para pemeran dan alur cerita yang menyentuh, Sweet 20 memberikan pengalaman menonton yang tidak terlupakan. Meskipun ada beberapa kritik, film ini tetap menjadi salah satu film yang layak untuk ditonton bagi keluarga dan penikmat film Indonesia. Buat anda yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang film-film lainnya? Anda bisa mengunjungi artikel kami hanya dengan klik link yang satu ini k-drama.id.