Petaka Gunung Gede: Salah Satu Film Horor Indonesia Terbaru

bagikan

Petaka Gunung Gede (2025) adalah film horor Indonesia yang mengikuti Maya dan Ita dan sebuah kejadian tak terduga mengubah segalanya.

Petaka Gunung Gede: Salah Satu Film Horor Indonesia Terbaru

Ita dituduh melanggar mitos, dan Maya berusaha keras membuktikan bahwa sahabatnya tidak bersalah. Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan dibintangi Arla Ailani, Adzana Shaliha, dan Endy Arfian, film ini menjanjikan kombinasi ketegangan, drama, dan elemen supranatural yang berlatar keindahan sekaligus kengerian Gunung Gede. Sebuah ujian persahabatan yang mencekam. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran REVIEW FILM INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsa  

Sinopsis Film Petaka Gunung Gede

Film Petaka Gunung Gede menceritakan Maya dan Ita, sahabat yang mendaki Gunung Gede, namun perjalanan mereka berubah menjadi petaka. Ita melanggar pantangan karena datang bulan, menyebabkan teror mistis menghantui mereka.

Maya tidak percaya kematian Ita hanya karena mitos dan berusaha mencari tahu penyebab sebenarnya. Film ini diangkat dari kisah nyata yang dialami Maya Azka pada tahun 2007. Dengan durasi 98 menit, disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan ditulis oleh Upi Avianto, film ini menampilkan Arla Ailani dan Adzana Ashel sebagai pemeran utama.

Tema dan Pesan Moral Film Petaka Gunung Gede

Film Petaka Gunung Gede mengangkat tema tentang persahabatan sejati dan pentingnya menghormati kepercayaan serta pantangan di tempat baru, seperti gunung. Pesan moralnya menekankan kehati-hatian dan pemahaman terhadap adat istiadat setempat. Film ini juga menyampaikan bahwa petaka bisa terjadi di mana saja jika kita tidak berhati-hati dan saling menjaga.

Selain itu, penting untuk menaati peraturan saat mendaki gunung, baik yang bersifat mitos maupun lainnya. Film ini mengajarkan untuk selalu menjaga sikap dan mematuhi aturan yang ada agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Film The Drug King: Kisah Gelap Dalam Perdagangan Narkoba

Karakter dan Penampilan Film Petaka Gunung Gede

Peluang Sektor Bisnis yang Tumbuh di PPU

Film Petaka Gunung Gede menampilkan beberapa karakter utama, di antaranya Maya Azka yang diperankan oleh Arla Ailani, dan Ita yang diperankan oleh Adzana Ashel. Maya adalah sahabat yang berusaha menyelamatkan Ita dari teror mistis di gunung. Adzana Ashel berperan sebagai Ita, seorang gadis yang mengalami serangkaian kejadian mistis setelah melanggar pantangan mendaki saat datang bulan.

Selain itu, ada karakter pendukung seperti Ucup yang diperankan oleh M. Iqbal Sulaiman, dan Ale yang diperankan oleh Endy Arfian. Penampilan para aktor muda ini memberikan warna tersendiri dalam film horor yang diangkat dari kisah nyata.

Sinematografi dan Visual Dalam Film

Sinematografi dalam film Petaka Gunung Gede menonjolkan visual yang memukau dengan latar Gunung Gede yang megah. Film ini berhasil menghadirkan pengalaman visual yang luar biasa melalui setiap adegan pendakian dengan pencahayaan natural. Lokasi syuting di Surya Kencana dan Telaga Biru memungkinkan penonton ikut merasakan keindahan alam sekaligus sensasi mendaki bersama para karakter.

Efek suara dan sinematografi yang apik berhasil menciptakan atmosfer mencekam. Visual yang disajikan menghidupkan suasana mistis khas Gunung Gede. Dengan aspect ratio 2.35:1, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang imersif.

Musik dan Suara Film

Musik dalam Petaka Gunung Gede digubah oleh Mikael, terinspirasi dari judul film itu sendiri. Ia menciptakan nada G, E, D, dan E yang jika dibaca menjadi Gede. Efek suara dan scoring musik berperan penting dalam meningkatkan ketegangan, terutama dalam adegan jumpscare.

Lagu Sheila on 7, seperti ‘Sahabat Sejati’ dan ‘Sebuah Kisah Klasik’, dipilih menjadi soundtrack yang memperkuat tema persahabatan dalam film. Musik dan suara tidak hanya mengiringi, tetapi juga membangun suasana mistis dan menegangkan di sepanjang film, selaras dengan visual alam Gunung Gede yang mencekam.

Kelemahan dan Kritik

Salah satu kelemahan utama Petaka Gunung Gede adalah penggunaan plot twist klise menjelang akhir film, seperti yang umum ditemukan dalam film horor Indonesia. Beberapa keputusan karakter dianggap bodoh, sehingga sulit bagi penonton untuk bersimpati. Cara penyampaian teror juga berulang, misalnya adegan kerasukan atau penampakan yang kurang dieksplorasi.

Selain itu, pengalaman mistis yang dialami Maya kurang berdampak pada pengembangan karakternya, dan interaksi antar tokoh kurang meyakinkan. Alasan sebenarnya di balik kejadian mistis terkesan kurang memuaskan dan tidak membahas elemen mistis secara mendalam.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Petaka Gunung Gede menawarkan kombinasi horor dan drama persahabatan yang cukup menghibur. Film ini diangkat dari kisah nyata yang dialami Maya Azka, menambah daya tarik bagi penonton yang menyukai cerita berdasarkan kejadian sebenarnya.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan dalam alur dan pengembangan karakter, sinematografi yang memukau dan efek suara yang menegangkan berhasil menciptakan atmosfer mistis khas Gunung Gede. Film ini cocok bagi penggemar horor Indonesia yang mencari tontonan ringan dengan sentuhan supranatural dan nilai persahabatan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *