Perang Kota: Salah Satu Film Drama Perang Indonesia Terbaru
Perang Kota adalah sebuah film drama perang Indonesia yang dirilis pada 30 April 2025 dan disutradarai oleh Mouly Surya.
Film ini merupakan adaptasi bebas dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis yang diterbitkan pada tahun 1952. Berlatar belakang Jakarta pada tahun 1946, film ini mengisahkan kisah emosional dan penuh pertempuran batin seorang mantan prajurit yang terjebak antara perjuangan revolusi dan pengkhianatan pribadi.
Dibintangi oleh Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia, film ini membawa penonton pada pertempuran fisik dan emosional dalam konteks sejarah Indonesia yang penuh gejolak. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran REVIEW FILM INDONESIA.
Sinopsis Film Perang Kota
Film ini berfokus pada Isa (Chicco Jerikho), seorang mantan petarung revolusi yang kini menjadi guru sekolah dasar setelah melewati trauma berat. Selama perang kemerdekaan, Isa dikenal sebagai prajurit kawakan dengan pengabdian tinggi. Namun, kehidupan pribadi Isa hancur setelah ia menikah dengan Fatimah (Ariel Tatum), yang tidak mampu memberinya keturunan karena trauma masa lalu yang mendalam, membuatnya menjadi impotensi.
Ketika Jakarta dilanda kericuhan, dengan pasukan Gurkha dan Belanda membakar kota dan meninggalkan Presiden, Isa bersama teman sekaligus murid biolanya, Hazil (Jerome Kurnia), terlibat dalam revolusi. Namun, situasi semakin rumit ketika Isa mengetahui bahwa Hazil menjalin hubungan dengan Fatimah dan mampu memberikan apa yang tidak bisa Isa berikan seorang anak.
Meskipun hati Isa hancur, ia memilih untuk berpura-pura tidak tahu dan mengakui bayi yang ada dalam kandungan Fatimah sebagai anaknya. Bersama Hazil, Isa merencanakan aksi untuk meledakkan bioskop di Pasar Senen, tempat berkumpulnya pejabat NICA dan Belanda, dengan tujuan utama menargetkan Van Mook, Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Tema dan Pesan Moral Film Perang Kota
Perang Kota bukan hanya tentang pertempuran fisik, tetapi juga tentang pertempuran batin dan identitas bangsa. Film ini mengangkat tema besar tentang loyalitas, pengorbanan, dan pengkhianatan di tengah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dilema yang dihadapi Isa, yang terjebak antara mengabdi untuk bangsa dan menghadapi pengkhianatan dalam keluarga, menggambarkan realitas berat yang dihadapi banyak pejuang Indonesia pada masa itu.
Pesan moral yang disampaikan adalah pentingnya mengenali pengorbanan pribadi demi kepentingan yang lebih besar, dan bagaimana konflik internal bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah perjuangan.
Isa yang memilih untuk mengakui anak yang bukan darah dagingnya, meskipun dengan hati yang terluka, adalah gambaran nyata tentang bagaimana manusia berusaha untuk tetap teguh dalam situasi yang penuh godaan dan kekecewaan.
Baca Juga: Rahasia Jenazah yang Hilang dan Balas Dendam di Balik Dendam Malam Kelam
Karakter dan Penampilan Film Perang Kota
Karakter Isa yang diperankan oleh Chicco Jerikho memukau dengan kedalaman emosi yang sangat nyata. Isa adalah seorang pria yang penuh kecemasan, namun tetap memegang teguh idealismenya sebagai pejuang. Jerikho berhasil membawa Isa sebagai seorang manusia yang rapuh namun penuh tekad. Menciptakan kedalaman yang jarang ditemukan dalam karakter tokoh utama di film drama perang.
Ariel Tatum sebagai Fatimah menampilkan peran seorang wanita yang terperangkap dalam dilema cinta dan pengkhianatan. Kekuatan aktingnya terasa dalam setiap interaksi dengan Isa dan Hazil, mengungkapkan konflik batin yang menghancurkan hatinya. Sementara itu, Jerome Kurnia memerankan Hazil dengan penuh semangat muda dan ambisi. Namun dengan lapisan-lapisan rahasia yang semakin terungkap seiring berjalannya cerita.
Musik dan Suara Film Perang Kota
Musik dalam Perang Kota sangat mendukung nuansa film yang dramatis. Komposer Aksan Sjuman berhasil menghadirkan score yang epik namun penuh ketegangan, mengiringi adegan perang dan konflik pribadi.
Alunan musik klasik yang dipadukan dengan instrumen tradisional Indonesia menggambarkan pergolakan dalam diri para karakter serta menggambarkan atmosfer perang yang menghancurkan, sementara musik lembut menggambarkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam. Suara juga memainkan peran penting dalam menciptakan suasana mencekam dan penuh ketegangan. Terutama dalam adegan pertempuran yang penuh ledakan dan chaos.
Kelemahan dan Kritik Film Perang Kota
Walaupun Perang Kota berhasil menyampaikan kisah yang kuat dan emosional, ada beberapa bagian film yang terasa sedikit melambat. Beberapa adegan terlalu panjang dan mungkin membuat penonton merasa kesulitan untuk tetap terhubung dengan karakter-karakter utama.
Selain itu, beberapa elemen konflik pribadi terasa lebih dominan daripada aksi perang. Yang bisa membuat beberapa penonton berharap lebih banyak adegan pertempuran untuk menjaga intensitas cerita. Namun, meskipun ada kekurangan dalam tempo, kekuatan karakter dan kedalaman tema film ini tetap membuatnya sangat layak untuk ditonton.
Kesimpulan
Perang Kota adalah sebuah film dramatis yang menggugah dan penuh konflik emosional. Mouly Surya berhasil menggambarkan pergulatan batin dan kisah kepahlawanan yang tidak hanya tentang perang. Tetapi juga tentang pengorbanan pribadi, pengkhianatan, dan cinta. Dengan akting solid dari para pemainnya, alur cerita yang menarik, serta musik yang mendalam.
Film ini menjadi sebuah karya sinematik yang tidak hanya menyentuh, tetapi juga memberikan refleksi tentang perjuangan kemerdekaan dan harga diri. Sebuah karya yang layak ditonton bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah Indonesia yang penuh darah dan air mata. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di RIVIEW FILM INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.youtube.com
- Gambar Kedua dari www.tempo.co