|

Pacific Rim – Uprising: Kisah Pertempuran Melawan Monster Kaiju

bagikan

​Pacific Rim: Uprising adalah sekuel dari film Pacific Rim yang dirilis pada tahun 2013, menampilkan aksi epik antara robot raksasa dan monster kaiju.​

Pacific Rim – Uprising: Kisah Pertempuran Melawan Monster Kaiju

Meskipun berhasil membawa kembali elemen-introduksi robot dan pertempuran, film ini menghadapi kritik terkait alur cerita yang dianggap lebih dangkal dan kurang mendalam dibandingkan pendahulunya. Dari segi karakter, film ini menghadirkan John Boyega sebagai Jake Pentecost, putra dari Stacker Pentecost. Dalam perjalanannya untuk menyelamatkan dunia dari ancaman monster kaiju yang kembali bangkit. Meskipun memiliki kekurangan, Pacific Rim: Uprising berhasil menawarkan hiburan yang penuh aksi dan efek visual yang memukau, menarik perhatian penonton yang menyukai genre ini. Artikel REVIEW FILM INDONESIA akan membahas alur cerita, karakter, tema, dan pelajaran yang dapat di ambil dari film ini.

Latar Belakang Film Pacific Rim – Uprising

Pacific Rim: Uprising disutradarai oleh Steven S. DeKnight sebagai film yang melanjutkan kisah dari film pertamanya yang ditangani oleh Guillermo Del Toro. Berlatar tahun 2035, film ini mengambil setting sepuluh tahun setelah peristiwa film pertama dengan menampilkan perkembangan dunia yang harus menghadapi ancaman baru dari monster-kaiju yang muncul kembali. Dikenal dengan pertarungan antara robot Jaeger dan monster raksasa, film ini mencoba meneruskan gaya visual yang disajikan oleh pendahulunya, tetapi dengan nuansa dan nuansa cerita yang berbeda.

Sinopsis Cerita Pacific Rim – Uprising

Cerita berfokus pada Jake Pentecost, yang diperankan oleh John Boyega, seorang mantan pilot Jaeger yang kini menjalani hidup tanpa tujuan setelah kehilangan ayahnya. Ketika dunia terancam oleh monster-kaiju yang lebih kuat, Jake kembali bergabung dengan organisasi Jaeger untuk memimpin generasi baru pilot muda. Dalam film ini, Jake harus bekerja sama dengan Mako Mori (Rinko Kikuchi). Serta mantan pilot dan cadet lainnya untuk menghentikan kehancuran yang ditimbulkan oleh kaiju baru yang bangkit. Misi mereka membawa komplikasi, termasuk pengkhianatan dan kerjasama antara manusia dan teknologi.

Karakter dan Perkembangan

Film ini menampilkan beragam karakter dengan latar belakang yang beragam. Jake Pentecost, sebagai protagonis utama, berjuang dengan bayang-bayang ayahnya dan mencari cara untuk menebus masa lalunya yang kelam. Karakter Amara Namani, yang diperankan oleh Cailee Spaeny, adalah cadet muda berbakat yang memberikan perspektif fresh dalam tim. Interaksi antara Jake dan Amara menunjukkan bagaimana generasi baru pilot menghadapi tantangan modern dengan cara yang berbeda.

Namun, film juga menghadpi kritik karena karakter-karakternya dianggap tidak cukup mendalam. Beberapa karakter yang kembali, seperti Mako, hanya ditampilkan secara minimal dan tidak mendapat pengembangan yang signifikan dibandingkan dengan peran lebih besar mereka di film pertama.

Elemen Aksi dan Visual

Salah satu daya tarik utama dari Pacific Rim: Uprising adalah aksi yang berlangsung di tengah pertempuran antara robot Jaeger dan monster kaiju. Film ini mengandalkan efek visual yang megah, berusaha memperlihatkan pertarungan skala besar dengan CGI yang diharapkan mengesankan. Meskipun beberapa kritik mengungkapkan bahwa elemen aksi dalam film ini terasa kurang dibandingkan dengan penerusnya, keberanian film dalam menyajikan pertarungan yang dinamis dan efek khusus yang memukau tetap dicatat oleh penonton.

Selain itu, film ini berusaha untuk mengambil pendekatan yang lebih ringan dengan menjadikan elemen komedi sebagai bagian dari dinamika antar karakter. Lebih jauh, perpaduan antara aksi dan momen-momen lucu menciptakan suasana yang meriah meskipun ada bahaya yang mengintai.

Baca Juga: The Predator: Pertarungan Melawan Sang Pemburu

Produksi dan Pengembangan

Pacific Rim: Uprising dibawa tim produksi yang berbeda dibandingkan film sebelumnya. Steven S. DeKnight mengambil alih kursi sutradara dan penulis skenario. Proses produksi melibatkan berbagai lokasi di seluruh dunia, dan film ini bertujuan untuk memperluas universe dari franchise ini dengan menjelajahi nuansa internasional yang lebih kompleks dibanding pendahulunya.

Film ini juga menjadi debut Jon Boyega sebagai salah satu produser, di mana ia terlibat dalam menciptakan karakter Jake Pentecost, dengan menggabungkan unsur-unsur budaya yang melambangkan warisan Afrika. Hal ini memberikan dimensi baru pada karakter yang bermain di dalam film ini.

Penerimaan dan Ulasan

Setelah dirilis pada Maret 2018, Pacific Rim: Uprising menerima reaksi beragam dari kritikus. Beberapa penonton dan kritikus merasakan bahwa film ini kurang mampu memanfaatkan potensi alur cerita yang ada. Serta dibandingkan dengan film pertama, elemen emosional dirasa lebih lemah.

Namun, terdapat juga yang mengapresiasi film ini sebagai hiburan dengan pertarungan dan efek yang menarik, meskipun terkadang terasa dangkal. Di Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pendahulunya. Memicu dialog mengenai kesenjangan antara ekspektasi dan realitas.

Elemen Tema dan Moral

Pacific Rim: Uprising selain menampilkan pertempuran antara baik dan buruk, juga mengeksplorasi tema-tema kemanusiaan yang lebih dalam seperti pemulihan, kerjasama, dan tanggung jawab generasi muda dalam menghadapi tantangan besar. Melalui karakter Jake Pentecost dan Amara, film ini menyoroti bagaimana generasi baru bertugas untuk menyelamatkan dunia, menggantikan generasi tua yang sebelumnya.

Ini memberikan pesan bahwa harapan ada dalam tangan anak muda yang siap untuk beraksi. Namun, banyak kritik menggarisbawahi bahwa walaupun tema ini sangat relevan. Eksekusinya terkadang terlihat klise dan tidak begitu mendalam dalam penggambaran karakter dan permasalahannya.

Aspek Visual dan Musik

Sebagai film aksi fiksi ilmiah, visual memainkan peran penting dalam Pacific Rim: Uprising. Teknik CGI yang digunakan menampilkan pertarungan yang megah dan mencolok antara monster dan robot. Mengingatkan penonton kepada aspek visual yang ditawarkan dalam film pertama.

Musik latar belakang yang disusun oleh Lorne Balfe, sementara itu berfungsi untuk menyupport nuansa dramatis dan mendebarkan sepanjang film. Meskipun tidak menciptakan dampak yang sekuat skor musik dalam film sebelumnya.

Box Office dan Keberhasilan

Meskipun film ini memperoleh sejumlah kritik negatif, pada aspek finansial. Pacific Rim: Uprising berhasil meraup pendapatan sekitar $125 juta di seluruh dunia, dengan anggaran yang telah diinvestasikan sekira $150 juta.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun film ini mendapat reaksi negatif dari kritikus, menarik perhatian cukup besar dari penonton di bioskop. Namun, ini juga menandai bahwa film tersebut tidak dapat mencapai kesuksesan komersial yang sama seperti Pacific Rim yang pertama. Yang menghasilkan lebih dari $400 juta di box office global.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Pacific Rim: Uprising merupakan film yang mencoba melanjutkan warisan yang telah dibangun oleh pendahulunya. Meskipun memiliki elemen aksi yang menghibur dan efek visual yang memukau. Film ini kurang mampu memberikan kedalaman cerita serta pengembangan karakter yang memadai. Munculnya karakter baru dan kehadiran kembalinya karakter lama menambah variasi, tetapi tidak cukup untuk menyelamatkan film dari kritik yang diberikan. Sebagai hiburan, film ini mampu memenuhi ekspektasi penonton yang mencari pertarungan robot melawan monster.

Di saat yang sama, Pacific Rim: Uprising berfungsi sebagai contoh bagaimana sebuah sekuel dapat mengalami kesulitan dalam menciptakan kembali semangat dan menarik perhatian yang sama seperti pendahulunya. Meskipun demikian, film ini tetap menjadi bagian dari evolusi franchise yang menarik. Menunjukkan potensi untuk eksplorasi cerita yang lebih dalam di masa depan. Dengan demikian, Pacific Rim: Uprising akan tetap dikenang dalam genre aksi fiksi ilmiah meskipun tidak semua aspek film ini dapat diterima dengan baik oleh kritikus maupun penonton. Pemain utama dan efek visual yang menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk penonton yang menyukai pertempuran antara robot dan kaiju. Buat kalian yang tertarik mengenai ulasan film terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi website kami k-drama.id untuk mendapatkan info lebih lanjut.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *