Ipar Adalah Maut – Kisah Perselingkuhan Yang Menguras Emosi
Ipar adalah Maut menggambarkan drama perselingkuhan yang menghancurkan pernikahan Aris (Deva Mahenra) dan Nisa (Michelle Ziudith). Sosok orang ketiga yang mengganggu keharmonisan mereka adalah adik kandung dari Nisa sendiri yaitu Rani (Davina Karamoy).
Dari judulnya saja, sudah meyakinkan orang kalau film ini akan menarik perhatian bagi mereka yang sudah hidup berumah tangga. Jika ingin mengtahui kisah lengkapnya, film ini telah tayang di Bioskop kesayangan anda mulai tanggal 13 Juni 2024. Ipar adalah maut pertama kali tayang, berhasil dengan jumlah mencapai lebih dari 1 juta penonton. Dan hingga saat ini, film ini menjadi film terlaris sepanjang tahun 2024.
Ipar Adalah Maut Bedasarakan Kisah Nyata
Akhir-akhir ini, produser film tanah air gemar mengadopsi kisah nyata yang viral di media sosial ke layar lebar. Sebut saja KKN di Desa Penari (2022), Layangan Putus the Movie (2023), dan Sewu Dino (2023). Nah, baru-baru ini, Ipar adalah Maut merupakan salah satu film yang diangkat dari kisah nyata seseorang yang diunggah ke media sosial TikTok oleh akun @Elizasifaa pada februari 2023 dengan menampilkan 24 part vidio. Ipar Adalah Maut juga ditulis oleh seorang penulis film terkenal yakni Oka Aurora yang dibantu oleh Eliza Sifa yang memang tahu seluk beluk kisah nyata film ini dari sumbernya.
Film yang menguras emosi para istri, karena kisah perselingkuhan ini digarap oleh sutradara ternama di Indonesia yaitu, Hanung Bramantyo. Di balik film yang sukses ditayangkan, Nisa dalam dunia nyata adalah sosok yang sangat baik, sabar dan tidak mau berpikir negatif terhadap keluarganya walapun sudah was-was dari awal tentang sifat adiknya.
Sinopsis Film Ipar adalah Maut
Film Ipar adalah Maut terinspirasi dari kisah nyata seorang istri yang menemukan momen dimana suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Awalnya kehidupan keluarga kecil Nisa dan Aris, dikatakan sebagai pasangan suami istri yang harmonis dan taat agama. Dengan dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Raya (Alesha Faradila) membuat keluarga ini menjadi ideal dan membahagiakan. Aris adalah orang yang sangat bertanggungjawab terhadap keluarganya.
Suatu hari, ibu Nisa (Dewi Irawan) menelepon langsung kepada Nisa dan menyampaikan bahwa dirinya sangat cemas karena harus melepas anak bungsunya hidup di perantauan. Karena Sang ibu sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya yang harus tinggal di rumah kos, Ibunya berharap agar Nisa bisa menemukan solusi yang tepat untk tempat tinggal Rani.
Akhirnya Nisa yang begitu sayang terhadap keluarganya, langsung membujuk sang suami, dan atas kesepkatannya dengan Aris, Nisa memberikan izin kepada adiknya Rani, untuk tinggal bersama keluarga kecilnya. Tentu saja Rani menerima niat baik kakaknya dengan tangan terbuka.
Namun, keharmonisan keluarga Nisa mulai mengalami goncangan dan ujian. Pasalnya, lambat laun Aris mulai menunjukkan perilaku mencurigakan dan sikapnya pun berubah cuek terhadap sang istri dan anaknya sendiri. Dan Ranipun mulai merasa tertarik dengan kakak iparnya yang sholeh dan penyayang. Rani melakukan berbagai macam cara untuk bisa memikat hati kakak iparnya.
Nisa pun menceritakan kegalauan kepada salah satu sahabatnya. Sahabatnya berkata, badai rumah tangga biasanya datang dari orang terdekat yang sama sekali tidak terduga dan tidak menunjukkan tanda-tanda. Dan ternyata dugaan sang sahabat benar adanya. Hal tersebut jelas mengakibatkan emosi Nisa dan ia pun mengkonfrontasi sang suami dengan makian.
Prahara kehidupan rumah tangga Nisa dan Aris semakin panas karena ternyata, Rani sudah mempunyai kekasih yang siap melamarnya. Hal inilah yang akhirnya membuat Aris dan Rani semakin berkesempatan dalam menjalin hubungan terlarang. Sampai di mana, Ibu Nisa yang dalam sakratul mautpun, Aris dan Rani sibuk berdua dalam kamar.
Premis Sederhana Ipar Adalah Maut
Cerita hanya bergelut tentang pasangan suami istri yang rumah tangganya berantakan setelah adik perempuan istri tinggal di rumahnya. Hanung Bramantyo berhasil mengembangkan premis sederhana itu menjadi karya yang mengerikan, mengaduk emosi, dan memberi pesan yang mendalam bagi penonton terutama bagi para istri.
Selain itu, Oka yang sebagai penulis dengan berpengalaman menyisipkan bagian-bagian kecil dari dialog Aris, Rani dan Nisa untuk jadi Easter eggs badai rumah tangga dalam film ini. Mulai dari ucapan, kejadian-kejadian sepele, hingga bagaimana perselingkuhan itu terungkap.
Selain penulisan naskah yang terbilang cukup rapi dan matang, penampilan Deva Mahendra adalah kunci utama yang membuat film ini berefek psikologis terutama kepada banyak penonton perempuan.
Penampilan Karakter Tokoh Utama
Deva memainkan sosok Aris dengan sangat baik, menampilkan suami yang tidak ada rasa syukur dalam hidupnya dengan merusak rumah tangganya sendiri. Keberanian Deva dalam melakoni hubungan intim dengan Davina membuat imajinasi penonton makin meronta-ronta.
Michelle Ziudith, sebagai seorang istri sah, dengan menunjukkan kedewasaan tampak dalam dirinya. Michelle mampu mengeksekusi peralihan emosi karakter Nisa saat bahagia di awal pernikahan hingga sedih ketika tahu perselingkuhan suaminya dengan adik kandungnya.
Davina Karamoy sangat layak memerankan Rani dengan emosi seseorang yang lugu sekaligus membahayakan pada satu situasi. Raut wajah dan tatapan matanya membuktikan bahwa Davina begitu mendalami apa yang dirasakan Rani. Peran yang kontroversial dan playing victim membuat para penonton menjadi emosi dan kesal.
Hal terpenting setelah Menonton Ipar adalah Maut
Utamakan kejujuran dan komunikasi terbuka dalam suatu hubungan. Jujur kadang menyakitkan tapi sangat melegahkan ketika kita bisa membuka hati ke orang lain dan berusaha mencari solusi atas permasalah yang terjadi. Menjaga batasan dalam hubungan keluarga adalah cara yang paling ampuh untuk membangun keharmonisan dalam suatu keluarga. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Kadang pikiran seseorang tertutup saat mengambil keputusan yang belum tentu berakhir bahagia. Memaafkan dan belajar dari kesalahan adalah kunci kebahagian yang sesungguhnya reviewfilm.id
