Drama Film La Tahzan 2025: Dari Persahabatan ke Konflik Rumah Tangga
Film La Tahzan 2025 adalah sebuah karya drama Indonesia yang menarik perhatian penonton dengan kisah emosional penuh konflik dan sentuhan realita kehidupan yang dekat dengan masyarakat modern.
Film ini dirilis dalam dua versi utama yang berbeda pada tahun 2013 dan versi terbaru pada tahun 2025, dengan cerita serta karakter yang berlatar belakang dan fokus berbeda, namun sama-sama menghadirkan drama keluarga dan perjuangan menghadapi kesulitan hidup.
Di bawah ini REVIEW FILM INDONESIA akan membahas berbagai versi film La Tahzan yang penuh drama, kisah emosional, dan pesan kehidupan yang menyentuh hati penonton.
Versi 2013 – Kisah di Jepang
Versi pertama film La Tahzan dirilis pada 2 Agustus 2013 dan disutradarai oleh Danial Rifki. Film ini mengangkat kisah tentang Viona, seorang wanita muda yang bersama teman-temannya menjalani program belajar sambil bekerja di Jepang.
Dalam perjalanannya, Viona bertemu Yamada, seorang fotografer freelance keturunan Jepang-Indonesia yang memahami bahasa Indonesia, yang menjadi sosok sahabat dan kekasihnya. Selain itu, ada juga Hasan, teman dekat Viona yang hidup penuh perjuangan di negeri orang.
Film ini menarik karena mengambil latar yang unik di Jepang, memperlihatkan keindahan alam dan budaya Jepang seperti pohon sakura dan kehidupan di Osaka yang memberikan nuansa romantis sekaligus tantangan budaya bagi karakter-karakternya.
Konflik dalam cerita terbentuk dari dilema memilih cinta dan agama, dengan ketiganya berada dalam persimpangan penting dalam hidup mereka. Film ini menyuarakan pesan kuat agar tidak bersedih di tengah cobaan, karena setiap kesulitan pasti ada kemudahan yang menyertainya.
Walaupun mengangkat tema percintaan dan persahabatan, versi 2013 juga menampilkan unsur keikhlasan dan pengorbanan yang mengajarkan penonton untuk menerima pilihan hidup dengan hati lapang dan berbesar hati. Sebuah pesan yang selaras dengan arti ‘La Tahzan’ yang berarti jangan bersedih.
Versi 2025 – Drama Rumah Tangga Viral TikTok
Sementara itu, versi terbaru La Tahzan yang tayang pada 2025 memiliki cerita berbeda yang lebih berfokus pada drama rumah tangga, perselingkuhan, dan konflik emosional yang kuat. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh MD Pictures, dengan naskah diadaptasi dari kisah nyata yang viral di media sosial TikTok oleh penulis Elizasifaa.
Versi ini menampilkan aktor-aktris papan atas Indonesia seperti Dewa Mahenra, Marshanda, dan Ariel Tatum. Cerita versi 2025 berkisah tentang Alina, seorang ibu muda yang bekerja sebagai jasa titip membeli barang (jastiper) dan sering bepergian keluar negeri untuk bekerja.
Selama kepergiannya, rumah dan anaknya yang bernama Rere dirawat oleh suaminya, Reza, bersama Asih, seorang pengasuh rumah tangga. Namun, Alina harus menghadapi kenyataan pahit bahwa suaminya secara diam-diam menjalin hubungan gelap dengan Asih selama tiga tahun.
Konflik semakin memuncak ketika Asih mengandung anak dari Reza. Dalam tekanan emosional dan dukungan dari keluarga Asih, Alina terpaksa merestui pernikahan suaminya dengan Asih demi masa depan anak mereka. Ketegangan bertambah saat terungkap bahwa Asih menggunakan ilmu hitam untuk mempertahankan hubungannya dengan Reza.
Drama rumah tangga ini dipenuhi dilema pengkhianatan dan pilihan sulit yang harus dihadapi Alina. Ia berjuang menerima kenyataan pahit berpisah dari suaminya, sementara putrinya memilih tinggal bersama Reza dan Asih.
Baca Juga: Kesan Pertama dan Interpretasi Tema Dalam Film The Calendar Killer
Konflik dan Kontroversi
Peluncuran versi 2025 ini tidak lepas dari kritik dan kontroversi, terutama terkait pemilihan judul ‘La Tahzan’ yang menurut beberapa pihak kurang sesuai dengan tema perselingkuhan yang diangkat. Ada yang menilai judul tersebut memberikan kesan yang tidak tepat karena dalam bahasa Arab dan ajaran Islam, ‘La Tahzan’ berarti ‘jangan bersedih’ dan memiliki konotasi religius yang kuat.
Kritik juga muncul dari sebagian netizen yang menilai film ini memanfaatkan agama sebagai alat pemasaran, yang menimbulkan perdebatan di masyarakat. Namun demikian, film ini tetap dinanti-nantikan banyak penonton karena temanya yang dekat dengan realita dan mampu menghadirkan drama yang menyentuh hati dan menggugah emosi.
Akting para pemain utamanya, terutama Ariel Tatum yang berperan sebagai Asih, menjadi salah satu kekuatan film ini. Ariel bahkan mengaku mengalami pergolakan batin dan harus sering beristighfar selama proses syuting karena intensitas emosi yang tinggi dalam memerankan karakter pengkhianat tersebut.
Tema dan Pesan Film La Tahzan
Film La Tahzan versi 2013 dan 2025 menyampaikan pesan kehidupan yang mendalam. Versi 2013 fokus pada tema persahabatan dan perjuangan. Film ini menekankan bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Versi 2025 mengangkat sisi gelap rumah tangga.
Konfliknya meliputi pengkhianatan dan godaan kesetiaan. Film ini juga menyoroti dilema menerima kenyataan pahit demi masa depan. Penonton diajak merenung tentang cinta dan pengampunan. Pengorbanan dan konflik batin dalam keluarga juga jadi fokus cerita. Sentuhan mistis dari karakter Asih menambah ketegangan dan keseruan film.
Produksi dan Antisipasi Penonton
Versi 2025 La Tahzan diproduksi dengan persiapan matang oleh rumah produksi MD Pictures dan menyertakan sutradara berpengalaman Hanung Bramantyo yang sukses menggarap film bertema serupa sebelumnya. Syuting film ini sempat mengalami kendala sehingga jadwal tayang yang direncanakan pada 28 Mei 2025 harus ditunda demi menjaga kualitas produksi agar maksimal.
Film ini juga menjadi bahan perbincangan luas di media sosial dan komunitas penikmat film. Diprediksi akan meraih perhatian besar berkat cerita viralnya yang sudah populer di TikTok dan pemain-pemain yang sangat dikenal di dunia hiburan Indonesia.
Kesimpulan
Film La Tahzan adalah karya drama yang mengangkat tema kehidupan kompleks dan emosional. Versi 2013 bercerita tentang persahabatan dan perjuangan. Sementara versi 2025 fokus pada drama rumah tangga dan konflik perselingkuhan. Kedua versi berhasil menyampaikan pelajaran tentang kekuatan cinta dan pengampunan.
Film ini juga mengajarkan ketabahan menghadapi cobaan hidup. La Tahzan bukan hanya hiburan semata. Film ini juga menjadi refleksi bagaimana manusia berjuang di tengah ujian. Selain itu, film ini menunjukkan cara mencari kebahagiaan dan kedamaian hati. Bagi penikmat drama bermakna, La Tahzan sangat layak ditonton.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari Yt sobat nu baheula
- Gambar Kedua dari tabloidnyata.com