June & Kopi: Persahabatan Abadi dalam Hangatnya Cinta dan Kesetiaan!

bagikan

June & Kopi, yang dirilis pada tanggal 28 Januari 2021, adalah sebuah film komedi keluarga asal Indonesia yang disutradarai oleh Noviandra Santosa.

June & Kopi: Persahabatan Abadi dalam Hangatnya Cinta dan Kesetiaan!

Film ini mengisahkan tentang persahabatan antara seorang wanita bernama Aya dan anjing peliharaannya yang bernama June. Meskipun film ini memiliki tema yang familiar, yaitu ikatan antara manusia dan hewan peliharaan, namun eksekusinya memberikan sentuhan yang khas dengan fokus cerita yang menarik perhatian penonton. Artikel ini akan membahas sinopsis, tema dan pesan moral, karakter serta penampilan, sinematografi dan visual, musik dan suara, kelemahan dan kritik, serta penerimaan dan kesuksesan film ini. Dalam artikel REVIEW FILM INDONESIA kita akan membahas lebih banyak flim Komedi lainnya.

Sinopsis Film

June & Kopi bercerita tentang Aya, seorang ilustrator yang diperankan oleh Acha Septriasa, yang menyelamatkan anjing jalanan bernama June setelah menghalaunya dari sekelompok anak nakal. Meskipun awalnya suaminya, Ale (diperankan oleh Ryan Delon), tidak menyukainya dan ingin mengirimnya ke penampungan, Aya tetap berusaha untuk menjaga June sebagai anggota keluarga.

June, meskipun memiliki ketakutan terhadap anak-anak akibat pengalaman traumatisnya, mulai menunjukkan kesetiaan kepada Aya dan bahkan beradaptasi dengan kehadiran anak mereka, Karin, yang memiliki asma. Dahulu kala, ketika keluarga tersebut pergi berlibur ke villa, June dan Kopi (anjing peliharaan Aya yang lain) melarikan diri untuk menyusul mereka. Film ini menyentuh momen dramatis ketika June berusaha menyelamatkan Karin yang tersesat di hutan, mengorbankan dirinya di akhir cerita.

Tema dan Pesan Moral

Film June & Kopi menyoroti beberapa tema penting, di antaranya adalah tema cinta dan persahabatan yang tulus antara manusia dan hewan. Persahabatan yang terjalin antara June dan Karin mencerminkan bagaimana hewan peliharaan bukan sekadar teman, tetapi juga bisa menjadi pelindung dan penghibur dalam momen-momen sulit. Selain itu, film ini juga membawa pesan tentang pentingnya menyelamatkan hewan.

Pesan moral lain yang dapat diambil dari film ini adalah pentingnya keberanian dan kesetiaan. June, yang awalnya ketakutan, belajar untuk percaya diri dan menyelamatkan Karin, menggambarkan bahwa meskipun berada dalam keadaan sulit. Keberanian untuk melindungi yang kita cintai dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Film ini juga menggambarkan bahwa keluargalah yang memberi kekuatan, dan saling mendukung adalah kunci untuk menghadapi tantangan hidup.

Karakter dan Penampilan

Dalam film ini, karakter-karakter utama memiliki keunikan masing-masing yang memberikan warna pada keseluruhan naratif. Aya, yang diperankan oleh Acha Septriasa, adalah sosok ibu yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap keluarganya. Penampilannya yang emosional berhasil menampilkan perjalanan karakternya dari ketidakpastian terhadap hewan peliharaan menjadi sosok yang tegas dalam melindungi June dan kebahagiaan keluarganya.

Ale, karakter yang dibawakan oleh Ryan Delon, berfungsi sebagai sosok yang skeptis terhadap kehadiran June. Karakter Ale menunjukkan perkembangan, di mana perlahan-lahan ia mulai menyadari pentingnya keberadaan June dalam keluarga mereka. Momen-momen keraguan Ale menambah kompleksitas pada kisah, menjadikannya sosok yang relatable bagi banyak penonton.

Di sisi lain, Karin, yang diperankan oleh Makayla Rose Hilli, menggambarkan anak yang sangat mengandalkan kehadiran June untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat asma yang ia alami. Keduanya seolah memiliki ikatan yang sangat kuat, dan penampilan Hilli mampu merepresentasikan hubungan emosional yang mendalam antara anak dan hewan peliharaannya.

Baca Juga: Kingdom of the Planet of the Apes – Era Baru di Dunia Primata Cerdas

Sinematografi dan Visual

Sinematografi dalam June & Kopi dikerjakan oleh Budi Utomo, dan hasilnya sangat mendukung narasi emosional film. Penggunaan pencahayaan alami yang hangat dan cerah menggambarkan suasana hati yang optimis di awal cerita. Sedangkan ketika konflik mulai muncul, perubahan dalam pencahayaan mencerminkan ketegangan yang dialami oleh karakter.

Film ini juga menampilkan banyak adegan di luar ruangan dengan latar belakang alam yang indah. Menciptakan rasa kedekatan antara penonton dan karakter, serta menambah unsur visual yang menyegarkan. Framing yang tepat dalam setiap adegan memberikan kedalaman dan dimensi pada gambar. Membuat penonton dapat merasakan emosi setiap karakter dengan lebih kuat.

Musik dan Suara

Musik dan Suara
Musik dalam June & Kopi yang digarap oleh Joy Ngiaw mempertajam pengalaman menonton. Soundtrack yang digunakan mengekspresikan emosi yang muncul pada setiap momen dalam film, dari kebahagiaan hingga kesedihan. Penggunaan elemen suara seperti ketukan lembut saat momen-momen manis antara Aya dan June meningkatkan kedekatan emosional yang dirasakan penonton.

Tidak hanya itu, musik juga berfungsi untuk membawa penonton masuk ke dalam suasana cerita yang kontras antara momen ceria dan dramatis, memberikan lapisan tambahan pada narasi. Sound design yang baik, yang memasukkan suara alami, seperti segala sesuatu dari langkah anjing hingga suara hutan, semakin memperkuat atmosfer cerita.

Kelemahan dan Kritik

Meskipun June & Kopi memiliki niat baik dalam menyampaikan pesan dan tema positif, film ini tidak luput dari kritik. Beberapa penonton menganggap alur ceritanya terlalu sederhana dan terprediksi. Penggunaan dua anjing berbeda untuk memerankan karakter June juga menjadi perhatian. Di mana ini menciptakan ketidakserasian di tengah jalan cerita, memengaruhi penilaian penonton terhadap konsistensi film.

Selain itu, ada yang berpendapat bahwa karakter Ale tereksplorasi dengan kurang mendalam, sehingga terkadang terlihat seperti sosok yang menyebalkan. Hal ini menimbulkan kesan negatif bagi penonton yang merasa alur konfliknya kurang berkembang. Keputusan penyutradaraan untuk tidak menciptakan kedalaman karakter juga menjadi sorotan. Di mana karakter-karakter lain seperti Kopi tidak diberikan porsi yang cukup untuk menonjol dalam cerita.

Penerimaan dan Kesuksesan

Film June & Kopi mendapatkan perhatian luas setelah dirilis di Netflix. Meskipun ulasan dari para kritikus beragam, banyak penonton yang menghargai film ini sebagai tontonan ringan yang menghibur, terutama bagi keluarga dengan anak kecil. Di sisi lain, ada kritik yang datang dari penonton dewasa yang merasa film ini tidak terlalu memberikan dampak mendalam atau inovasi baru dalam genre film tentang hewan peliharaan.

Sejauh ini, June & Kopi berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dibandingkan film-film keluarga Indonesia sebelumnya. Memanfaatkan platform digital untuk menarik perhatian lebih besar terhadap budaya dan sinematografi Indonesia. Keberhasilan film dalam box office tidak sepenuhnya terukur karena hanya dirilis di platform streaming.

Kesimpulan

​Film June & Kopi berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang cinta, persahabatan. Dan keberanian melalui alur yang sederhana namun emosional.​ Dengan menggambarkan hubungan yang mendalam antara Aya dan anjing peliharaannya, June. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan makna dari kesetiaan dan pentingnya melindungi hewan peliharaan.

Meskipun terdapat beberapa kelemahan dalam pengembangan karakter dan alur cerita. Kekuatan emosional dan tema moral yang diangkat menjadikan film ini sebuah tontonan yang menyentuh hati, terutama bagi keluarga. Keseluruhan, June & Kopi bukan hanya sekedar film tentang hewan peliharaan. Buat anda yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang film-film lainnya? Anda bisa mengunjungi artikel kami hanya dengan klik link yang satu ini k-drama.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *