|

Mariposa: Antara Harapan dan Realita dalam Mencari Cinta

bagikan

Mariposa adalah sebuah karya sinematik yang diadaptasi dari novel populer berjudul sama, karya Luluk HF. Disutradarai oleh Fajar Bustomi, film ini menampilkan kisah cinta remaja yang penuh liku-liku dan perjuangan, dengan latar belakang kehidupan siswa SMA.

Mariposa: Antara Harapan dan Realita dalam Mencari Cinta

Tayangan perdana film ini berlangsung pada 12 Maret 2020, dan sangat dinanti-nanti oleh banyak penonton, terutama setelah kesuksesan novel yang menjadi sumber inspirasi. Di REVIEW FILM INDONESIA kita akan membahas secara mendalam sinopsis, karakter, tema, sinematografi, dan tanggapan penonton terhadap film Mariposa.

Sinopsis Film Mariposa

Film ini mengisahkan tentang Natasha Kay Loovy, yang lebih dikenal dengan nama Acha, seorang siswi SMA yang ceria dan ambisius. Acha jatuh cinta kepada teman sekelasnya, Iqbal, seorang pemuda tampan namun dingin dan cuek. Cerita bermula ketika Acha bertekad untuk memenangkan hati Iqbal, meskipun dihadapkan pada berbagai penolakan dari Iqbal yang menghindar setiap kali Acha mencoba mendekatinya.

Acha adalah sosok yang tidak pernah menyerah, dan ia menganggap cinta sebagai tantangan yang harus diperjuangkan. Dengan segala upaya, ia mencoba berbagai cara untuk mendapatkan perhatian Iqbal, yang tampaknya lebih tertarik pada profesi akademisnya dan tekanan yang datang dari keluarganya untuk berhasil dalam olimpiade sains. Sepanjang perjalanan cinta mereka yang rumit, Acha juga mendapatkan dukungan dari sahabatnya, Amanda, yang berusaha melindunginya dari sakit hati yang mungkin muncul akibat ketidakpekaan Iqbal.

Jika dilihat lebih jauh, cerita ini bukan hanya tentang cinta segitiga di antara Acha dan Iqbal, tetapi juga memperlihatkan dinamika pertemanan, persaingan di sekolah, dan perjuangan mencari jati diri dalam lingkungan yang penuh ekspektasi. Acha, yang berambisi dan ceria, berusaha keras untuk mendapatkan cinta Iqbal, sementara Iqbal berjuang dengan tekanan dari keluarganya, khususnya ayahnya yang ingin dia meraih kesuksesan dalam hidup.

Karakter Utama

Film Mariposa dibintangi oleh beberapa aktor muda yang tengah naik daun, yang masing-masing berhasil mempresentasikan karakter dengan baik sehingga membuat cerita semakin hidup.

Diperankan oleh Adhisty Zara, Acha adalah karakter utama yang ambisius dan penuh semangat. Dia digambarkan sebagai sosok yang positif, namun juga keras kepala dan penuh determinasi untuk mencapai apa yang dia inginkan. Ketidakpahaman Acha terhadap sikap Iqbal yang dingin menjadi inti kerumitan hubungan mereka. Perjuangan Acha untuk mendapatkan cinta Iqbal menunjukkan betapa kuatnya rasa cintanya, meskipun dia harus menghadapi banyak rintangan.

Iqbal, yang diperankan oleh Angga Yunanda, adalah karakter yang lebih kompleks. Sebagai siswa berprestasi, dia tidak hanya berfungsi sebagai objek cinta Acha, tetapi juga sebagai representasi dari tekanan tersendiri yang dihadapinya dalam mencapai harapan keluarganya. Sikap dinginnya terhadap Acha menciptakan ketegangan yang menggugah rasa penasaran penonton tentang apa yang sebenarnya dia rasakan. Iqbal harus menghadapi dilema antara mengejar cinta dan memenuhi ekspektasi dari ayahnya.

Karakter Amanda, yang diperankan oleh Dannia Salsabilla, adalah sahabat setia Acha. Dia berfungsi sebagai suara hati Acha, yang mengingatkannya tentang risiko yang mungkin muncul dari pengejaran cintanya terhadap Iqbal. Amanda mewakili sisi rasional dari cerita, membantu menyeimbangkan antara ambisi dan realitas yang harus dihadapi.

Tema Film Mariposa

Film Mariposa mengeksplorasi berbagai tema yang relevan dengan kehidupan remaja, di antaranya:

Cinta dan Perjuangan

Tema utama dalam film ini adalah cinta yang penuh perjuangan. Acha dengan gigih berusaha memenangkan hati Iqbal meskipun harus menghadapi penolakan dan ketidakpastian. Perjuangannya menjadi simbol bahwa ketika seseorang mencintai, tidak ada yang berarti tanpa usaha. Selain itu, hubungan Acha dan Iqbal menggambarkan kompleksitas cinta remaja, di mana emosi seringkali menjadi sangat terpengaruhi oleh lingkungan sosial dan tekanan dari orang terdekat.

Persahabatan

Kekuatan persahabatan juga menjadi salah satu tema sentral. Acha dan Amanda menggambarkan betapa pentingnya memiliki teman yang mendukung, terutama saat menjalani masa-masa sulit. Persahabatan mereka menunjukkan bahwa dalam menghadapi tantangan cinta, memiliki seseorang di sisi kita bisa sangat membantu. Amanda berfungsi untuk memberikan motivasi dan juga peringatan kepada Acha tentang kemungkinan kebangkitan cinta yang tidak diinginkan.

Tekanan Sosial dan Keluarga

Film ini juga menyoroti bagaimana tekanan sosial dan harapan dari keluarga dapat memengaruhi keputusan pribadi anak-anak. Iqbal, yang diharapkan untuk menjadi siswa terbaik melalui pengaruh ayahnya, sering merasa tertekan sehingga ia kesulitan dalam memberikan ruang untuk hubungan yang lebih personal seperti yang diinginkan oleh Acha.

Baca Juga: The Predator: Pertarungan Melawan Sang Pemburu

Sinematografi dan Pengarahan

Sinematografi dan Pengarahan=

Pengarahan Fajar Bustomi dalam film ini mengedepankan nuansa yang berwarna dan ceria, sejalan dengan ceritanya yang romantis dan penuh harapan. Penggunaan warna pastel yang lembut dalam sinematografi membuat setiap adegan terasa lebih hidup, memberikan kesan manis pada kisah cinta remaja ini.

Dalam hal teknis, film ini memanfaatkan komposisi visual yang menarik, baik dalam pengambilan gambar di lingkungan sekolah maupun dalam momen-momen romantis antara Acha dan Iqbal. Setiap aspek produksi, mulai dari lokasi hingga kostum, dirancang dengan cermat untuk menciptakan atmosfer yang menyatu dengan cerita.

Tanggapan Penonton

Sejak diluncurkan, film Mariposa mendapat tanggapan positif dari penonton. Banyak yang memuji karakter-karakter yang relatable dan bagaimana kisah cinta mereka dapat menyentuh perasaan. Penampilan Adhisty Zara dan Angga Yunanda juga mendapatkan banyak pujian, terutama dalam hal chemistry yang terbangun di antara mereka, yang membuat penonton semakin terikat dengan cerita.

Namun, film ini juga tidak lepas dari kritik. Beberapa penonton merasa ada bagian-bagian cerita yang kurang berkembang. Seperti latar belakang karakter Iqbal yang sebenarnya dan lebih dalamnya tentang alasan sikap dinginnya. Selain itu, perubahan emosi Iqbal di akhir cerita dianggap agak mendadak, yang mungkin kurang dapat diterima oleh penonton yang telah mengikuti perkembangan karakter sepanjang film.

Kesimpulan

​Film Mariposa berhasil menjadi salah satu tontonan yang menghibur dan inspiratif.​ Meskipun memiliki beberapa kelemahan. Kekuatan dalam karakterisasi dan tema yang diangkat membuat film ini sangat menarik untuk disaksikan. Kisah cinta Acha dan Iqbal menciptakan gambaran yang nyata tentang tantangan cinta remaja. Sambil mengingatkan penonton akan pentingnya persahabatan dan dukungan dalam mengejar impian.

Film ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai refleksi mendalam akan kehidupan remaja yang sarat tantangan. Di mana cinta dan persahabatan saling berinteraksi dalam perjalanan mencapai kebahagiaan dengan segala pergulatan dan kesan yang ditinggalkan. Mariposa patut mendapatkan tempat di hati penontonnya, sebagai film yang tidak hanya sekadar cerita cinta. Tetapi sebagai ilustrasi kehidupan yang relevan. Klik link berikut untuk mengetahui apa saja yang akan kami update mengenai film dan drama k-drama.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *