The Old Guard: Pesan Moral di Balik Film Aksi yang Seru
The Old Guard memberikan sentuhan segar dalam genre aksi dengan menggabungkan elemen superhero dan drama emosional.
Dengan bintang utama Charlize Theron sebagai Andy, film ini mengeksplorasi tema immortality, tanggung jawab, dan pengorbanan dalam konteks aksi yang memikat. Meskipun mendapat kritik yang bervariasi, film ini sukses dan menjadi salah satu film paling banyak ditonton di Netflix, menyiapkan panggung untuk sekuel yang dijadwalkan di masa depan. Artikel REVIEW FILM INDONESIA akan membahas alur cerita, karakter, tema, dan respon kritis dari film ini.
Latar Belakang Film The Old Guard
The Old Guard adalah film superhero Amerika yang dirilis oleh Netflix pada 10 Juli 2020. Disutradarai oleh Gina Prince-Bythewood dan ditulis oleh Greg Rucka, film ini diadaptasi dari komik berjudul sama yang ditulis oleh Rucka dan diilustrasikan oleh Leandro Fernandez. Dengan anggaran sekitar $70 juta, produksi ini menjadi salah satu film ber-budget tinggi yang disutradarai oleh seorang wanita kulit hitam. Produksi film dilakukan di beberapa lokasi di Eropa, termasuk Maroko dan Inggris.
Film ini mengikuti sekelompok tentara bayaran yang memiliki kemampuan untuk hidup abadi dan menyembuhkan diri dari luka-luka. Mereka berjuang untuk melindungi dunia selama berabad-abad dan menghadapi tantangan baru ketika seorang marinir Amerika, Nile Freeman (KiKi Layne), terbukti memiliki kemampuan yang sama. Konsep immortality dan dampaknya pada psikologi dan hubungan antar karakter menjadi inti dari cerita ini.
Sinopsis Cerita Film The Old Guard
Karakter utama dalam The Old Guard termasuk Andromache of Scythia atau Andy (Charlize Theron), pemimpin kelompok; Nile Freeman (KiKi Layne), marinir baru yang menemukan bahwa dia juga abadi; serta Joe (Marwan Kenzari) dan Nicky (Luca Marinelli), pasangan yang juga bagian dari kelompok ini. Mereka semua memiliki latar belakang tragis yang mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan pengorbanan.
Cerita dimulai dengan tim mercenaries yang melaksanakan misi penyelamatan, tetapi ditipu dan ditembak oleh mantan CIA, James Copley. Setelah menemukan bahwa mereka dapat pulih dari kematian, mereka berjuang melawan Steve Merrick (Harry Melling), seorang eksekutif yang ingin menangkap mereka untuk eksperimentasi. Dalam prosesnya, Nile bergabung dengan tim dan belajar tentang konsekuensi menjadi abadi. Plot berlanjut dengan konflik antara menghindari penangkapan dan menyelamatkan satu sama lain dari bahaya, sembari menjelajahi pengalaman emosional dari hidup abadi.
Karakter dan Pemain Film The Old Guard
Charlize Theron memerankan karakter Andy, yang merupakan pemimpin kelompok mercenaries. Andy bukan hanya seorang pejuang handal, tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang membuat karakternya sangat kompleks. Theron berhasil menghidupkan sosok yang kuat namun juga rentan, menunjukkan bobot dari tindakan mereka selama berabad-abad melawan kematian dan kehilangan. KiKi Layne berperan sebagai Nile Freeman, marinir yang mengalami transformasi luar biasa saat dia menemukan kemampuannya untuk sembuh.
Karakter Nile membawa perspektif baru ke dalam tim, menunjukkan betapa sulitnya beradaptasi dengan identitas baru yang penuh tanggung jawab dan risiko. Layne berhasil membawa nuansa emosional yang autentik, menjadikan Nile karakter yang dapat dihubungkan oleh penonton. Marwan Kenzari dan Luca Marinelli memerankan Joe dan Nicky, yang adalah sepasang kekasih. Hubungan mereka tidak hanya menambah dimensi pada cerita tetapi juga memberikan representasi LGBT yang positif dalam film superhero. Keduanya memiliki dinamika yang menarik, menunjukkan cinta dan dukungan yang mendalam dalam dunia yang penuh bahaya.
Tema dan Pesan
Salah satu tema dominan dalam The Old Guard adalah explorasi konsep immortality dan makna kehidupan. Film ini menimbulkan pertanyaan tentang nilai hidup dan pengorbanan. Menggarisbawahi bahwa meskipun memiliki kekuatan untuk hidup selamanya, para karakter sering kali mengalami kesedihan karena kehilangan orang-orang yang mereka cintai seiring berjalannya waktu.
Film ini juga menggali tema tanggung jawab moral yang menyertai kekuatan besar. Para karakter harus berjuang untuk melindungi orang-orang yang tidak memiliki kemampuan seperti mereka. Sambil menghadapi risiko dari kekuatan yang tidak terduga. Hal ini terlihat dalam dinamika mereka dengan Copley dan Merrick. Yang menunjukkan bagaimana motivasi individu dapat memengaruhi pilihan yang lebih besar dalam konteks moral.
Baca Juga: Mendarat Darurat – Di Balik Perselingkuhan dan Kejutan Emosional
Efek Visual dan Produksi
Efek visual dalam The Old Guard berhasil menciptakan pengalaman menonton yang imersif, terutama dalam adegan pertarungan. Penggunaan teknik cinematografi yang canggih oleh tim berhasil menciptakan aksi yang menegangkan dan mudah dipahami. Setiap pertarungan dirancang dengan cermat untuk menunjukkan kemampuan immortality para karakter, menambah nuansa segar pada aksi yang biasa di film lain.
Proses produksi film ini menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap detail, termasuk pemilihan lokasi syuting yang bervariasi dan penempatan adegan yang strategis untuk menciptakan dampak emosional yang kuat. Gina Prince-Bythewood sebagai sutradara memimpin tim dengan visi yang jelas, fokus pada pengembangan karakter dan tema.
Ulasan dan Respon Kritikus
Meskipun film ini menerima ulasan beragam, sebagian besar kritik positif datang dari keberanian film ini untuk mengangkat tema dan karakter yang lebih mendalam dalam genre action. Di Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 80% berdasarkan 285 ulasan, menunjukkan bahwa banyak kritikus menghargai paduan antara aksi yang memukau dan elemen emosional yang kuat.
Kritikus seperti Kate Erbland dari IndieWire memberikan film ini nilai B+. Memuji eksekusi adegan aksi yang memikat dan motivasi naratif di balik pertarungan. Sementara itu, ada kritik tentang pacing dan segmen cerita yang terasa terlalu lambat. Namun, secara keseluruhan, film ini dianggap berhasil memberikan kontribusi yang berarti dalam genre aksi. Terutama dengan mempertimbangkan representasi LGBT yang positif dan keberadaan karakter yang kuat.
Box Office dan Popularitas
Meskipun dirilis secara eksklusif di Netflix dan tidak memiliki performa box office tradisional. The Old Guard menjadi salah satu film yang paling banyak ditonton di platform tersebut. Dalam minggu pertamanya, film ini menduduki posisi teratas dalam konten streaming dan mampu menarik perhatian 78 juta rumah tangga dalam empat minggu pertama.
Film ini juga memperlihatkan pengaruh besar dalam menyoroti isu sosial, terutama dalam hal representasi LGBT dalam film superhero. Ini memberikan inspirasi bagi sutradara dan penulis untuk menciptakan karakter yang lebih kompleks dan inklusif dalam film-film mendatang.
Kesimpulan
The Old Guard berhasil menyediakan kombinasi antara aksi dan kedalaman emosional yang jarang ditemukan dalam film sejenis. Dengan pengembangan karakter yang kuat dan tema yang relevan. Film ini menciptakan pengalaman menonton yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pemikiran. Dengan kesuksesan yang diraih, harapan untuk melihat kelanjutan kisah Andy dan timnya sangat realistis.
Sequel The Old Guard 2 telah diumumkan, dan banyak penggemar yang berharap untuk melihat pengembangan lebih lanjut dari karakter serta eksplorasi tema immortality yang lebih dalam. Dengan penggemar yang terus tumbuh dan cerita yang kuat, masa depan franchise ini tampak menjanjikan. Film ini bukan hanya tentang aksi tetapi juga tentang menghidupkan kembali pertanyaan mendalam mengenai moralitas dan keberadaan. The Old Guard menawarkan pandangan baru tentang hidup dan mati dalam konteks yang penuh ketegangan dan drama. Buat kalian yang tertarik mengenai ulasan film terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi website kami k-drama.id untuk mendapatkan info lebih lanjut.