Sumala: Sebuah Perjalanan Spiritualitas dan Kehidupan
Sumala merupakan film horor yang diproduksi oleh Hitmaker Studios, kemudian sutradaranya adalah Rizal Mantovani.
Film ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pria dan wanita yang terjebak dalam keinginan besar untuk mempunyai seorang anak. Sulastri yang diperankan oleh aktris Luna Maya memutuskan untuk mencari jalan pintas yakni jalan ghoib. Dalam artikel REVIEW FILM INDONESIA ini, kita akan membahas lebih dalam tentang sinopsis karakter tema, dan dampak Film Sumala.
Sinopsis Film
Tanpa sepengetahuan sang suami yang bernama Soedjiman yang diperankan oleh Darius Sinarthya. Sulastri telah membuat kesepakatan dengan kekuatan gelap agar bisa mempunyai seorang anak. Tetapi, hasil dari perjanjian dirinya dengan iblis tersebut adalah bencana. Sulastri melahirkan anak gadis kembar, namun mereka mendapatkan nasib tragis. Kumara yang terlahir dengan cacat fisik, kemudian saudara kembarnya meninggal dunia, meskipun begitu Kumara tetap hidup. Sayangnya kematian Sumala bukanlah akhir dari segalanya. Nyatanya, kehadiran Sumala adalah awal dari rangkaian peristiwa misterius yang melanda desa tempat mereka tinggal.
Kehadiran Sumala menimbulkan teror bukan hanya bagi keluarga Sulastri namun juga seluruh desa. Masyarakat desa dikejutkan dengan kemunculan sosok misterius yang sering muncul setelah matahari terbenam (malam hari). Karakter tersebut dikenal sering menculik anak-anak yang melanggar pantangan lama untuk keluar rumah setelah gelap. Bagi mereka yang melanggar pantangan itu akan ditangkap oleh Sumala dan tidak akan pernah bisa kembali.
Tema dan Pesan Sumala
Film ini di ambil Berdasarkan kisah nyata yang terjadi di sebuah desa terpencil di kabupaten Semarang pada tahun 1948, Sumala merupakan salah satu film horor yang paling dinantikan tahun ini. Kisah Sumala yang berarti akar bencana masih membekas di ingatan masyarakat desa selama puluhan tahun. Kisah ini menjadi lebih menegangkan pada tahun 1970-an ketika banyak anak hilang secara misterius di desa tersebut, bisa saja karena ulah Sumala. Sosok yang diduga sudah ada sejak lama ini adalah bagian dari sejarah kelam desa tersebut. Bahkan Tokoh-tokohnya bukan sekadar tokoh fiktif, melainkan bagian dari budaya dan kepercayaan masyaraka setempatt yang diwariskan secara turun-temurun. Keberadaannya menjadi legenda yang diwariskan secara turun temurun.
Kisah-kisah yang diceritakan di film Sumala mencerminkan ketakutan kolektif masyarakat terhadap hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara rasional (ghoib). Hal ini sekaligus menjadi pengingat akan kekuatan tradisi dan kepercayaan masyarakat yang mampu bertahan meski menghadapi zaman modern.
Pesan Moral Sumala
Film Sumala yang dibintangi oleh Luna Maya menyampaikan beberapa pesan moral yang penting. Berikut adalah beberapa pesannya:
- Pentingnya Keluarga: Film ini menggambarkan betapa pentingnya nilai-nilai keluarga dan bagaimana hubungan dalam keluarga dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dukungan antara anggota keluarga sangat krusial dalam menghadapi berbagai tantangan.
- Pengorbanan dan Cinta: Karakter yang diperankan oleh Luna Maya menunjukkan bagaimana cinta bisa mendorong seseorang untuk berkorban demi orang-orang yang dicintainya. Hal ini menekankan bahwa cinta sejati sering kali melibatkan pengorbanan.
- Menghadapi Ketidakpastian: Film ini mengajarkan pentingnya menghadapi ketidakpastian dalam hidup dengan keberanian. Setiap tantangan yang dihadapi bisa menjadi pelajaran berharga.
- Penerimaan Diri: Salah satu pesan penting adalah tentang penerimaan diri dan bagaimana kita harus mencintai diri kita sendiri sebelum bisa mencintai orang lain. Menerima kekurangan dan kelebihan diri merupakan bagian dari proses pertumbuhan.
- Menghadapi Masa Lalu: Film ini juga menyoroti pentingnya menghadapi masa lalu dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang mungkin menyakitkan. Proses ini bisa membantu karakter untuk berkembang dan melanjutkan hidup dengan lebih baik.
Baca Juga: 365 Days – Sebuah Kisah Ketika Cinta Menjadi Penjajahan di Dalam Sebuah Penculikan
Karakter dan Akting Sumala
Kesuksesan Sumala tak lepas dari peran aktor maupun aktris yang terlibat. Luna Maya dengan penampilan menawannya mampu dan berhasil mentransformasikan karakter Sulastri menjadi sosok yang kompleks dan penuh dilema. Begitu pula dengan Darius Sinathrya membawa dimensi emosional yang kuat pada karakter Soedjiman, seorang suami yang mendapati dirinya berada dalam situasi yang tidak terbayangkan dan sangat mengagetkan.
Luna Maya tampil memukau dalam perannya sebagai Sulastri, menunjukkan karakter yang kompleks dan emosional. Ia berhasil menyampaikan rasa frustrasi, kecemasan, dan harapan yang mendalam, membawa penonton merasakan setiap langkah perjalanan pribadinya. Dukungan karakter lain, entah itu yang positif atau negatif, semakin memperkaya alur cerita dan menambah intensitas ketegangan.
Pemeran Lainnya adalah Makayla Rose Hilli sebagai Sumala, Ivonne Dahler peran sebagai Mbok Sum dan
Denino Basrial sebagai Sukir
Jadwal Tayang Film Sumala
Sumala dijadwalkan tayang di bioskop seluruh indonesia pada akhir September 2024, yakni pada Kamis, 26 September. Pemilihan waktu rilis ini sejalan dengan genre filmnya yang menyajikan tema horor. Sementara itu, belum ada informasi mengenai kapan film Sumala akan rilis di platform streaming film seperti Netflix, Vidio, Genflix, atau youtube. Trailer maupun Teaser film Sumala sudah rilis di Youtube sebulan yang lalu sampai sekarang, trailer film Sumala sudah ditonton lebih dari 290 ribu kali.
Penerimaan & Pengaruh
Akhir film ini adalah salah satu momen paling gokil dan seru. Kegembiraan penonton mencapai puncaknya saat Sumala akhirnya muncul dan menuntut balas dendam atas apa yang telah dilakukan kepada adiknya. Ini bahkan lebih dari sekedar film horor, tapi juga merupakan gambaran mendalam tentang rasa bersalah, penebusan, maupun konsekuensi dari tindakan manusia. Film Sumala bukan hanya seram, tapi juga membebani pikiran. Ini merupakan peringatan akan bahaya yang mengintai ketika orang mencoba bermain-main dengan kekuatan yang ada di luar kendalinya.
Sumala sukses memadukan unsur horor klasik dengan jalan cerita yang relatable, menjadikannya film yang layak ditonton bagi seluruh orang yang menyukai genre horor. Dengan cara ini, Sumala lebih dari sekedar film. Bagi penonton, film ini adalah sebuah perjalanan melintasi batas antara dunia nyata dan dunia supernatural, serta sebuah peringatan tentang kekuatan tak kasat mata yang selalu ada di sekitar kita. Sumala bukan hanya menghibur, tapi juga menantang penontonnya untuk memikirkan nilai-nilai dalam keseharian dalam hidup. Keputusan Sulastri untuk bersekutu dengan kekuatan gelap menjadi pelajaran atas konsekuensi pelanggaran norma dan etika yang ia langgar. Film ini dengan lihai memadukan unsur horor dengan pesan moral yang mendalam bagi yang menonton.
Kesimpulan
Seperti yang sering terjadi dalam film horor, Sumala tidak hanya memanfaatkan jumpscare untuk menakut-nakuti penonton, tetapi juga menggali tema yang lebih dalam tentang obsesi, kehilangan, dan ritual yang dapat mengguncang jiwa. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan apa yang akan dilakukan seseorang ketika dihadapkan pada situasi yang mendesak, serta batasan moral yang dapat dilanggar demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Dengan sentuhan visual yang ciamik dan sound design yang efektif, Rizal Mantovani menciptakan atmosfer yang menegangkan dan menggugah. Setiap adegan dirancang dengan cermat untuk membangun ketegangan, membawa penonton pada perjalanan emosional hingga akhir yang tak terduga.
Sumala tidak hanya sekadar film horor, tetapi juga merupakan cermin bagi masyarakat untuk memikirkan kembali keputusan-keputusan yang diambil dalam keadaan terdesak. Di balik semua teror yang ditampilkan, terdapat pelajaran berharga mengenai batasan antara harapan dan obsesi, serta dampak dari pilihan yang kita ambil. Markah di layar besar, Sumala berpotensi menjadi salah satu film yang akan diingat dan dibicarakan dalam genre horor Indonesia. Ketahui juga tentang drama-drama yang seru dan menarik hanya dengan klik link berikut ini k-drama.id.