The Irishman Film Epik Tentang Persahabatan dan Pengkhianatan

bagikan

The Irishman adalah film epik kriminal yang disutradarai oleh Martin Scorsese dan dirilis pada tahun 2019, film yang diadaptasi dari buku “I Heard You Paint Houses” karya Charles Brandt.

The-Irishman-Film-Epik-tentang-Persahabatan-dan-Pengkhianatan

Film ini menceritakan kisah nyata Frank Sheeran, seorang pembunuh bayaran yang bekerja untuk mafia. Dengan durasi lebih dari tiga setengah jam, film ini menawarkan pandangan mendalam tentang dunia kejahatan terorganisir di Amerika Serikat Serta hubungan kompleks antara para tokohnya. Klik link berikut ini untuk mengetahui lebih banyak tentang REVIEW FILM INDONESIA dan seluruh dunia yang seru juga menarik.

Alur Film The Irishman

The Irishman mengikuti perjalanan hidup Frank Sheeran, seorang veteran Perang Dunia II yang berubah menjadi pembunuh bayaran untuk mafia. Cerita dimulai dengan Sheeran bekerja sebagai sopir truk sebelum bertemu dengan bos mafia Russell Bufalino. Melalui Bufalino, Sheeran terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal, termasuk pembunuhan. Hubungan Sheeran dengan Jimmy Hoffa, seorang pemimpin serikat pekerja yang kontroversial, menjadi pusat dari alur cerita. Hoffa dan Sheeran menjadi teman dekat, tetapi hubungan mereka memburuk karena perbedaan pandangan dan tekanan dari dunia kejahatan terorganisir.

Seiring berjalannya waktu, Sheeran menghadapi konsekuensi dari tindakannya, termasuk pengkhianatan dan penyesalan. Film ini menggambarkan perjalanan panjang Sheeran dari seorang pria muda yang ambisius menjadi seorang pria tua yang penuh dengan penyesalan. Melalui narasi yang lambat dan penuh detail, penonton diajak untuk melihat dampak dari kehidupan kriminal terhadap individu dan hubungannya. “The Irishman” tidak hanya menyoroti kekerasan dan kejahatan, tetapi juga menggali tema-tema mendalam seperti kesetiaan, pengkhianatan, dan penyesalan.

Baca Juga: Posesif – Seorang Pria Yang Posesif Dan Cemburu

Tokoh dan Peran

Berikut ini adalah beberapa tokoh dan peran yang terdapat pada film ini:

  • Frank Sheeran (Robert De Niro): Seorang veteran Perang Dunia II yang menjadi pembunuh bayaran untuk mafia. Dia adalah tokoh sentral dalam film ini, yang menceritakan perjalanan hidupnya dalam dunia kejahatan terorganisir.
  • Russell Bufalino (Joe Pesci): Bos mafia yang merekrut Frank Sheeran. Bufalino adalah sosok yang tenang namun menakutkan, yang memiliki pengaruh besar dalam dunia kejahatan.
  • Jimmy Hoffa (Al Pacino): Pemimpin serikat pekerja yang terkenal dan kontroversial. Hoffa adalah teman dekat Sheeran, tetapi hubungan mereka menjadi tegang karena perbedaan pandangan dan tekanan dari dunia mafia.
  • Irene Sheeran (Stephanie Kurtzuba): Istri Frank Sheeran yang mendukung suaminya meskipun tidak sepenuhnya menyadari keterlibatannya dalam dunia kejahatan.
  • Peggy Sheeran (Anna Paquin): Putri Frank Sheeran yang memiliki hubungan tegang dengan ayahnya karena menyadari keterlibatannya dalam kejahatan.
  • Angelo Bruno (Harvey Keitel): Seorang bos mafia lainnya yang berinteraksi dengan Frank Sheeran dan Russell Bufalino.
  • Bill Bufalino (Ray Romano): Pengacara mafia yang sering membantu Frank Sheeran dan Russell Bufalino dalam masalah hukum.

Produksi dan Rilis The Irishman

The Irishman adalah proyek ambisius yang disutradarai oleh Martin Scorsese dan diproduksi oleh Netflix. Film ini diadaptasi dari buku “I Heard You Paint Houses. karya Charles Brandt dan menampilkan aktor-aktor legendaris seperti Robert De Niro, Al Pacino, dan Joe Pesci. Produksi film ini dimulai pada September 2017 dan berlangsung hingga Maret 2018, dengan lokasi syuting di New York City dan Long Island. Salah satu tantangan terbesar dalam produksi adalah penggunaan teknologi de-aging untuk membuat para aktor terlihat lebih muda dalam beberapa adegan, yang melibatkan penggunaan rig kamera khusus dan efek digital yang canggih.

Film ini pertama kali ditayangkan pada 27 September 2019 di New York Film Festival dan kemudian dirilis secara terbatas di bioskop pada 1 November 2019. Setelah itu, The Irishman tersedia untuk streaming di Netflix mulai 27 November 2019. Meskipun memiliki durasi yang panjang, yaitu 209 menit, film ini mendapat pujian luas dari kritikus dan penonton, terutama untuk penyutradaraan Scorsese, penampilan para aktor, dan penggunaan teknologi de-aging. Film ini juga dinominasikan untuk berbagai penghargaan, termasuk sepuluh nominasi Academy Awards, menjadikannya salah satu film paling berpengaruh dalam karier Scorsese.

Tema dan Pesan The Irishman

The Irishman mengangkat tema-tema mendalam seperti kesetiaan, pengkhianatan, dan penyesalan. Film ini menggambarkan bagaimana kehidupan dalam dunia kejahatan terorganisir mempengaruhi individu dan hubungan mereka. Frank Sheeran, sebagai tokoh utama, menghadapi dilema moral dan konsekuensi dari tindakannya sepanjang hidupnya. Melalui narasi yang lambat dan penuh detail, penonton diajak untuk melihat dampak dari kehidupan kriminal terhadap individu. Termasuk rasa bersalah dan penyesalan yang menghantui Sheeran di masa tuanya.

Pesan utama dari film ini adalah bahwa kekerasan dan kejahatan tidak hanya merusak korban, tetapi juga pelakunya. Martin Scorsese menggunakan karakter Sheeran untuk menunjukkan bahwa meskipun seseorang mungkin tampak sukses dalam dunia kejahatan. Mereka tetap tidak bisa lari dari konsekuensi emosional dan moral dari tindakan mereka. Film ini juga menyoroti pentingnya hubungan manusia dan bagaimana pengkhianatan dapat menghancurkan ikatan yang paling kuat sekalipun. “The Irishman” adalah refleksi mendalam tentang harga yang harus dibayar untuk kesetiaan dan kekuasaan dalam dunia yang penuh dengan kekerasan dan pengkhianatan.

Musik dan Suara

Musik dan suara dalam The Irishman memainkan peran penting dalam menciptakan suasana dan mendukung narasi film. Soundtrack film ini disusun oleh Robbie Robertson, yang bekerja sama dengan Martin Scorsese untuk menciptakan skor yang mendalam dan atmosferik. Lagu-lagu yang dipilih mencerminkan periode waktu yang berbeda dalam film, mulai dari era 1950-an hingga 1970-an, dengan lagu-lagu klasik seperti “In the Still of the Night” oleh The Five Satins dan “Tuxedo Junction” oleh Glenn Miller & His Orchestra. Musik ini tidak hanya menambah kedalaman emosional pada adegan-adegan penting tetapi juga membantu menggambarkan perubahan waktu dan suasana hati para karakter.

Selain musik, desain suara dalam The Irishman juga sangat diperhatikan. Efek suara yang realistis dan detail, seperti suara tembakan, langkah kaki, dan dialog, membantu menciptakan pengalaman yang imersif bagi penonton. Penggunaan teknologi de-aging pada para aktor juga didukung oleh penyesuaian suara untuk memastikan bahwa suara mereka sesuai dengan penampilan visual mereka di berbagai tahap kehidupan. Kombinasi antara musik yang kuat dan desain suara yang detail membuat The Irishman menjadi pengalaman sinematik yang mendalam dan memikat.

Penerimaan dan Ulasan The Irishman

The Irishman menerima pujian luas dari kritikus dan penonton sejak perilisannya. Film ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik Martin Scorsese, dengan banyak yang memuji penyutradaraan, penampilan para aktor. Dan penggunaan teknologi de-aging yang inovatif. Meskipun durasinya yang panjang, yaitu hampir empat jam, beberapa kritikus menyebutnya sebagai pengalaman sinematik yang mendalam dan reflektif. Film ini juga dinominasikan untuk berbagai penghargaan bergengsi, termasuk sepuluh nominasi Academy Awards, meskipun tidak memenangkan satupun.

Penampilan Robert De Niro, Al Pacino, dan Joe Pesci mendapat pujian khusus, dengan banyak yang menyebut mereka memberikan salah satu penampilan terbaik dalam karier mereka. Kritikus juga mengapresiasi cara film ini menggambarkan dunia kejahatan terorganisir dengan cara yang lebih introspektif dan kurang meromantisasi dibandingkan beberapa film gangster lainnya. Secara keseluruhan, The Irishman dianggap sebagai pencapaian besar dalam perfilman dan sebuah karya yang layak ditonton bagi penggemar drama kriminal dan sejarah Amerika.

Kesimpulan

The Irishman adalah film yang menawarkan pandangan mendalam dan introspektif tentang dunia kejahatan terorganisir. Melalui kisah hidup Frank Sheeran, Martin Scorsese berhasil menggambarkan dampak dari kehidupan kriminal terhadap individu dan hubungan mereka. Film ini tidak hanya menyoroti kekerasan dan kejahatan, tetapi juga menggali tema-tema mendalam seperti kesetiaan, pengkhianatan, dan penyesalan. Dengan narasi yang lambat dan penuh detail. Pnonton diajak untuk melihat perjalanan panjang Sheeran dari seorang pria muda yang ambisius menjadi seorang pria tua yang penuh dengan penyesalan.

Secara keseluruhan, The Irishman adalah pencapaian besar dalam perfilman yang menunjukkan bahwa film gangster bisa mengambil pendekatan yang lebih reflektif dan introspektif. Penampilan kuat dari para aktor utama, penyutradaraan brilian dari Scorsese. Dan penggunaan teknologi de-aging yang inovatif membuat film ini menjadi salah satu karya terbaik dalam genre kriminal. Meskipun durasinya panjang, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam dan memikat, menjadikannya sebuah karya yang layak ditonton bagi penggemar drama kriminal dan sejarah Amerika. Ketahui juga tentang drama-drama yang seru dan menarik hanya dengan klik link berikut ini k-drama.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *